Tuesday, March 11, 2014

Trend Salon Perawatan Telinga di Jepang

Peradaban Mesir kuno, yang mengenalkan kita pada kertas, gembok, jam dan makeup mata, juga lebih dahulu mempraktekan pembersihan telinga, menciptakan ramuan yang mengandung cypress tree oil, lemak babi, darah kucing atau kepala kelelawar jantan.

Beberapa milenia kemudian, Jepang telah membuat langkah evolusioner lainnya dibidang perawatan telinga.

Lima tahun yang lalu, saat pemerintahan Jepang mengumumkan bahwa pembersihan telinga tidak lagi dianggap sebagai prosedur medis, membuat lisensi medis tidak lagi penting untuk profesi ini. Sebuah bisnis jenis baru mencuat di Tokyo dan beberapa kota besar lainnya: salon perawatan telinga, yang sekarang jumlahnya mencapai ratusan.

Jadi kenapa banyak orang Jepang berbondong-bondong menjalankan usaha ini?

Cukup nyaman untuk membuat tertidur


"Mereka datang kesini untuk rileks," kata Yoshimi Sasaki, manager dari cabang kawasan Akihabara untuk Yamamoto Mimikaki-ten, salah satu jaringan perawatan telinga terbesar.

Yamamoto Mimikaki-ten dibuka tahun 2006 dan sekarang menyebar di sembilan lokasi di Tokyo.

"Rasanya sangat nyaman membuat tiga dari empat pelanggan, yang lebih sering pria, untuk tertidur selama sesi perawatan," kata Sasaki. "Karena semua orang yang stres dan kekurangan komunikasi dunia nyata disebabkan oleh internet, mereka ingin memiliki hubungan dengan seseorang dan merasakan penyembuhan."

Layanan dasar di Yamamoto Mimikaki-ten berlangsung 30 menit dan bertarif ¥2,700 (sekitar US$32) jadi 360,000 rupiah. Pelanggan pertama akan di sambut dengan wanita muda berkimono yang memberikan teh dan bercakap-cakap sejenak.

Pelanggan kemudian diarahkan oleh para wanita ini untuk membaringkan kepala mereka di pangkuannya, dan menutupi wajah mereka dengan sapu tangan.

Dengan "mimikaki," alat pencungkil berbahan bambu, metal atau plastik berujung kecil seperti sendok, dia dengan lembut dan telaten mengeruk kotoran telinga keluar dari lubangnya, sambil memijit dan menepuk bahu mereka, diikuti dengan minum teh lagi.

Kelebihan kotoran telinga

Butuh waktu seminggu pelatihan untuk bisa mendapatkan keahlian pembersih telinga yang cukup.

Sasaki menjelaskan bahwa penting untuk mempelajari prinsip pembersihan telinga yang optimal, seperti mengeluarkan jumlah kotoran secukupnya saja yang penting bagi kesehatan.

"Lubang telinga memiliki perlindungan yang fantastis," sesuai pernyataan Andrew Sceats, seorang pakar perawatan telinga Inggris dan penulis buku "Ear Candling & Other Treatments for Ear, Nose and Throat Problems."

"Salah satu dari(manfaat perlindungan) adalah kotoran telinga, yang dibutuhkan karena melindungi mencegah benda asing masuk kedalam, selain itu melubrikasi liang telinga, dan juga merupakan antibakteri dan antivirus," Sceats menambahkan.

Jika semua kotoran di keluarkan, Sceats menjelaskan, maka otak akan mendapat peringataan dan tubuh akan segera menginstruksikan untuk memproduksi lebih banyak.

"Tapi jika seseorang punya telinga yang kotor, dengan jumlah kotoran berlebih atau benda kecil didalamnya, hal ini bisa mengurangi pendengaran dan menyebabkan infeksi," kata Sceats.

Sebagian besar salon pembersih telinga di Jepang lebih memenuhi kebutuhan para pria yang kekurangan kasih sayang dan kelembutan keibuan di masa kecilnya, hal ini membuat salon berorientasi perempuan bermunculan.

Meramal masa depan melalui telinga

Humas Beatific, Mami Takahashi menjelaskan kalau perawatan ini bukan hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan kecantikan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

"Telinga memiliki sekitar 400 titik akupresur, terbanyak dari seluruh tubuh," katanya. "Dengan merangsang titik-titik ini, yang tiap bagian akan berhubungan dengan titik yang berbeda di seluruh tubuh, kita bisa menyembuhkan keluhan seperti gangguan pencernaan, membuat kulit lebih halus dan indah, dan bahkan membantu mengurangi berat badan."

Layanan beatifics standar membutuhkan waktu sekitar 70 menit dan bertarif ¥8,400 (sekitar US$100). Diawali dengan pencucian telinga, dilanjutkan dengan pijatan pada telinga, leher dan bahu. Kemudian pembersihan telinga yang dilanjutkan lagi dengan pijatan-pijatan lainnya.

Layanan lainnya memiliki tambahan pemijatan, facial, bercukur dan "meramal melalui telinga," dengan cara membaca karakter unik pada telinga, Takahashi mengakui bahwa dirinya bisa menerawang masa lalu dan kepribadian seseorang untuk memberikan saran tentang masa depannya.

Tugas seorang istri Jepang

Beberapa pria Jepang cukup beruntung bila memiliki ear cleaner sendiri dirumah. Diantara tugas ibu rumah tangga Jepang seperti beres-beres rumah dan merawat keluarga, membersihkan telinga merupakan hal yang sudah biasa.

Beberapa wanita yang belum menikah akan melakukan hal ini kepada kekasih mereka sebagai tindakan membalas perlakuan baik.

Bagi yang mencari profesional, tapi dengan low-budget solusinya adalah mengunjungi "jibika" lokal, atau dokter THT.

Pernah aku mengunjungi Osaka dan diberitahu bahwa 10% pasiennya datang untuk hal ini, yang berlangsung sekitar lima sampai sepuluh menit.

Dokter memasukkan kamera kecil kedalam telingaku dan menampilkan gambarnya di monitor. Dia menunjuk-nunjuk kearah gendang telinga seakan dia adalah tour guide dunia miniatur.

Telinga yang kiri bersih, tapi yang kanan  memiliki segumpal kotoran yang dengan terampil dia keluarkan menggunakan pinset sambil aku menonton dia melakukkanya, wow.

Dia bilang aku seharusnya meninggalkan cara kuno untuk membersihkan telinga dengan cotton buds. Karena banyak dibicarakn di negara barat bahwa itu justru mendorong kotoran makin masuk kedalam.

Inilah penjelasanku mengapa Sceats, seorang pakar telinga, yang mengintip ke ribuan liang telinga, berkata bahwa orang Asia umumnya lebih baik soal perawatan telinga dibanding orang barat.

"Telinga paling sehat yang pernah aku lihat dimiliki oleh wanita Asia," kata Sceats, "karena mereka memiliki tradisi untuk merawat telinga mereka."

Bagaiman dengan telinga kamu, sudah pernah diintip ?

Sumber: Cnn Travel
 

Ear Candle Murah Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates

Privacy Policy - Contact